Kultum hikmah puasa ramadhan


Hikmah Puasa Ramadhan

Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Alamduilah, kita bersukur kepada Allah SWT yang telah meringankan hati kita dan memudahkan langkah kita bertemu dalam majelis ini. Semoga keselamatan dan kedamaian selalu tercurah kepada nabi Muhammad SAW, keluarga dan sahabat yang mulia serta penerus risalah hingga akhir nanti.
Kaum muslimin yang berbahagia…
Perjalanan waktu terus berlangsuung. Tanpa terasa sekian ramadhan telah dilewati. Ini membuktikan bahwa masa sudah saling berdekatan sebagaimana yang diberitakan oleh nabi Muhammad SAW. Barangkali sebagian telah melalui ramadhan selama enampuluh tahun, ada pula yang lima puluh tahun, empat puluhh tahun tiga puluhh tahun, dua puluh tahun atau lebih maupun kurang. Namun apa hasil yang sudah kita raih untuk kebaikan agama dan aherat kita. Sudahkah tempaan bulan suci ramadhan mampu  meningkatkan kualitas ketaqwaan kita terhadap Allah SWT. Atau masihkah tingkah laku  kita sama dengan masa sebelumnya bahkan malah lebih parah. Kita memohon kepada Allah  ampunan dan rahmatnya.
Wahai segenap kaum muslimin, marilah kita merenungi firman Allah SWT yang artinya :
“wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian, mudah-mudahan kalian bertakwa kepada Allah.” (al baqarah :108)
Apabila bertakwa kepada Allah  menjadi tujuan yang utama dalam melaksanakan puasa ramadhan berarti pemenangnya adalah orang yang berhasil meningkatkan mutu ketakwaannya selepas bulan yang suci ini. Tentu sangat ironis, jika seorang yang berpuasa dibulan ramadan justru lebih jauh dari Allah dari pada bulan-bulan yang berikutnya. Bahkan merupakan kesalahan yang besar bila seorang yang berpuasa mau menahan diri dari hawa nafsu dan syahwat  hanya dalam bulan suci ramadhan dan tak lebih dari itu.
Semestinya, fenomena rasa antusias yang sedemikian tingi untuk melaksanakan ibadah dan menjauhi  kemaksiatan dalam bulan suci ramadhan bisa ditularkan pada perputaran waktu yang selanjutnya. Wahai segenap kaum muslimin, marilah kita menghilangkan dari benak kita asumsi bahwa ramadhan hanya sekadar seremonial ritual agama yang digelar karena adat-istiadat umat islam. Selepasnya, kita kembali  kepada kemerosotan keyakinan dan moral yang sudah berlangsung sebelumnya dengan sangat parah.
Marilah kita menjadikan ramadhan sebagai penddikan spiritual yang mampu membentuk kita sebagai manusia-manusia berkualitas di mata Allah SWT. Wahai segenap kaum musimin, sesunguhnya bulan suci ramadhan ini mengandung berbagai pelajaran dan hikmah yang cukup banyak. Ibarat buah yang sudah ranum diatas pohonnya dan hanya tinggal menanti siapa yang datang untuk memetiknya.
Kaum muslimin yang berbahagia,
Demikian kultum yang dapat saya sampaikan, semoga dapat menjadi pelajaran dan hikmah dibulan suci ramadan bagi para pendengar yang budiman, dengan harapan, semoga Allah memberkati kehidupan kita dari waktu-kewaktu yang kita lalui, sehingga kita menjadi semakin baik dan lebih bertakwa kepada Allah SWT. Terimakasih.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar